- Back to Home »
- Amazing »
- Biden Disambut bak Pahlawan
PRISTINA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendapat sambutan seperti pahlawan, Kamis (21/5), ketika mengunjungi Kosovo sejak deklarasi kemerdekaan wilayah yang memisahkan diri dari Serbia itu tahun lalu.
"Kemerdekaan Kosovo hanya satu-satunya pilihan bagi stabilitas di kawasan itu," kata Biden dalam sidang parlemen Kosovo di Pristina.
"Kemerdekaan anda tidak dapat dielakkan," katanya dalam pidato di hadapan para anggota parlemen yang disambut beberapa kali tepuk tangan. "Keberhasilan Kosovo yang merdeka adalah satu prioritas bagi pemerintah kami."
Dengan sorak sorai dari massa yang banyak, konvoi kendaraan Biden bergerak menuju gedung parlemen dan di sepanjang jalan terdapat billboard yang menyatakan: "Selamat datang dan terima kasih."
Wakil Presiden AS itu dihormati karena merupakan salah satu dari para pendukung kuat Washington bagi kemerdekaan Kosovo yang berpenduduk mayoritas etnik Albania itu. Wilayah itu mengumumkan pemisahan dirinya dari Serbia, Februari tahun lalu.
Tiba setelah mengunjungi Bosnia dan Serbia, kunjungan Biden ke Kosovo adalah persinggahan terakhirnya dalam satu kunjungan untuk menunjukkan hubungan baru AS di Eropa dan wilayah Balkan yang rawan itu.
Dalam satu upacara singkat, Presiden Kosovo Fatmir Sejdiu menganugerahi Wakil Presiden AS itu bintang "The Golden Medal of Freedom", tanda jasa tertinggi di wilayah Balkan itu. "Terima kasih... atas penghargaan kepada saya dengan bintang jasa ini.... Saya tidak layak memperolehnya, tetapi saya menerimanya atas nama Amerika Serikat," kata Biden kepada wartawan.
Biden adalah paling blak-blakan mendukung kemerdekaan Kosovo ketika ia menjadi senator pada akhir tahun 1990-an.
Tuan Biden adalah salah satu dari sedikit politisi di dunia yang telah lama yakin bagi kemerdekaan Kosovo. Atas bantuannya untuk mengubah nasib kita. Biden adalah orang kita," kata surat kabar Express, Kamis, dalam satu komentar.
Kosovo melepaskan diri dari Serbia pada 17 Februari 2008. Kemerdekannya segera diakui AS dan sebagian besar negara-negara Uni Eropa, tetapi ditolak oleh Serbia dan sekutunya Rusia sebagai tidak sah. Sebanyak 60 negara kini mengakui negara Kosovo.
Setelah mengucapkan pidatonya di parlemen, Biden diterbangkan oleh helikopter ke biara Visoki Decani, situs warisan abad ke-14 yang terdaftar di UNESCO di satu daerah kantong Kosovo barat daya.
Ia memuji tindakan-tindakan keuskupan agung Ortodoks Serbia biara itu yang mengizinkan para pengungsi etnik Albania mengungsi di sana selama konflik Kosovo tahun 1998-1999.
Di tempat terpisah, sekitar 1.000 etnik minoritas Serbia melakukan protes terhadap kunjungan pemimpin AS itu, di kota Kosovska Mitrovica di utara Kosovo.
Para warga Serbia yang berjumlah tidak lebih dari 100.000 orang dari penduduk Kosovo yang berjumlah dua juta jiwa itu menganggap wilayah itu negara mereka.
Di Beograd, Biden menawarkan pemerintah pro Barat Serbia satu lembaran baru dalam hubungan yang ternoda akibat sengketa Kosovo, dan mengatakan Washington tidak mengharapkan Serbia mengakui provinsi selatannya yang memisahkan diri itu. "Amerika Serikat tidak mengharapkan. Saya tegaskan tidak mengharapkan Serbia mengakui kemerdekaan Kosovo," kata Biden dalam jumpa wartawan bersama dengan Presiden Serbia Boris Tadic.
Pesawat-pesawat tempur AS ikut serta dalam pengeboman NATO tahun 199 terhadap Serbia untuk mengakhiri tindakan keras terhadap kelompok separatis Albania Kosovo oleh pasukan yang setia kepada Presiden Serbia Slobodan Milosevic.
Biden setelah mengunjungi Kosovo akan bertolak ke Lebanon.