Posted by : Mouxine Arga Merpati Rabu, 15 April 2009

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian, pepatah zaman dahulu yang masih relevan pada zaman sekarang ini. Semuanya pasti udah tahu artinya. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Nah, cukup banyak siswa yang menerapkan pepatah ini untuk diterapkan dalam hidupnya. Misalnya, sekarang mereka susah-susah sekolah sambil bekerja, tapi di kemudian hari mereka memperoleh manfaat dan pengalaman. Banyak siswa memulai bekerja sejak kelas 1 SMK.

Edy Susanto misalnya, siswa kelas 2 Ak ini sehari-hari bekerja sebagai penjual kue keliling. Terkadang, barang dagangannya yang diambil dari agen-agen kue juga ikut dibawa ke sekolah jika tidak semua laku dijual pada pagi harinya. Edy mengaku senang karena bisa menambah uang saku dengan bekerja sambilan. Ya, kalau masalah capek, jangan ditanya lagi deh!! Kalau tidak begitu, saya tidak punya biaya untuk membayar uang sekolah, demikian ucap cowok yang biasa dipanggil Tekwang ini.

Semua anak pastilah ingin bersekolah dengan tenang, nyaman, dan segala aspek kebutuhannya terpenuhi, punya kesempatan untuk mengulang pelajaran di rumah, les, berolahraga atau bermain, tutur Edy.

Lain halnya dengan Apriadi, siswa kelas 3 Ak 3 yang bekerja hanya sekedar untuk mencari pengalaman dan menambah uang jajan. Apriadi bekerja di bengkel dekat rumahnya dari jam 06.30 sampai 11.30. Sekarang ini khan banyak pengangguran dan untuk mencari pekerjaan sangatlah sulit, jadi setiap ada kesempatan harus kita ambil dan coba, begitu katanya.

Sekolah sambil kerja? Jangan ditanya capeknya seperti apa, tapi begitu sampai waktunya untuk menerima hasil dari keringat atau lebih dikenal dengan kata gajian, semua rasa capek sirna seketika. Begitu yang dirasakan Feri. Uang gajian itu bisa membantu biaya sekolahnya.

Sementara Irawati Lim, gadis yang doyan makan dan sebagian waktunya dihabiskan di kelas 2 Pj 2 ini bekerja di rumah makan, lebih tepatnya di bagian panggang-memanggang. Sebenarnya gadis berlesung pipit ini ingin konsentrasi dengan sekolahnya, apalagi dia sudah duduk di kelas 2. Dia takut gak dapat rangking lagi.

Sekolah sambil kerja bagi Irawati tentu saja capek, tapi setelah memikirkan keadaan keluarga dan sekolahnya, Irawati coba melawan rasa capeknya. Sekarang ini, aku bekerja pada orang lain dan hari esok setelah tamat dari sekolah, aku yang harus menyediakan lapangan kerja buat temen-temenku. Dalam keadaan ekonomi yang sangat sulit ini, kita harus belajar mandiri, dan belajar prihatin dengan keadaan orangtua kita, ucapnya di akhir wawancara dengan mata sedikit berkaca-kaca dan merasa bangga. (pontianakpost)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © MouxineZone - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -